Apa Sih Perbedaan Santri Salafi dan Santri Moderen? Yuk Cari Tahu Supaya Tidak Keliru!

 
Santri? Mungkin kata tersebut sudah sangat tidak asing ditelinga kita sebagai warga negara Indonesia. Bagaimana tidak? Sebab santri adalah pelajar murni Made in Indonesia. Sejak zaman penajajahan oleh kolonial asing, santri sudah eksis terlebih dahulu. Dominasi santri lah yang menumpahkan darah demi merebut kemerdekaan negara tercinta kita ini. Banyak persepsi tentang santri atau bahkan banyak pula orang-orang menerjemahkan julukan santri ini, namun apapun persepsinya ide-idenya dalam menerjemahkan julukan santri, namun yang pasti santri adalah seseorang yang menimba ilmu agama, berakhlak dan berjuang menegakkan agama Islam.

Seperti pengertian santri di atas, pada dasarnya baik santri salafi atau santri modern sama saja, orang yang menimba ilmu. Yang menjadi pembeda hanya bentuk lembaga dan metode belajarnya.

Santri salafi disibukkan dengan membedah ilmu dari kitab kuning. Saya juga sering mendengar anekdot kitab kuning dengan kitab Arab gundul. Tempat belajar berupa majlis ilmu yang biasanya duduk di lantai tanpa meja dan kursi. Pengajarnya disebut Kyai, Mama, atau Abah tergantung kebiasaan daerahnya masing-masing.

Asrama santri salafi disebut kobong, serupa kamar berderet panjang dibuat dari kayu atau beton. Dulu, Pesantren Salafi hanya diisi santri yang murni belajar ngaji agama.

Santri modern disibukkan dengan hafalan bahasa Inggris, Arab, atau bahasa lain. Tak peduli grammar dan nahwu sharaf-nya yang penting bisa ngobrol pakai bahasa asing. Tempat belajar santri modern sama seperti sekolah pada umumnya, memiliki ruangan kelas dan tingkatan.

Jumlah pengajar di Pesantren Modern lebih dari satu orang yang disebut guru atau ustadz. Asrama pondok modern lebih baik secara fisik bangunannya dibanding pondok salafi. Sistem kelulusannya seperti syarat kelulusan sekolah pada umumnya.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

17 Keutamaan Menjadi Santri – Berilmu dan Mulia